Kamis, 25 Agustus 2016

What I Thought About Jessica ?

Apa yang aku pikirkan soal Jessica? Pendapatku mengenai kasus ini? Jessica, Jessica yang mana sih? Jessica Kumala Wongso, siapa lagi ... soal kasusnya dengan almarhumah Wayan Mirna Salihin. Soal kasus kopi beracun itu, yang geger dan jadi perhatian karena bagaimana bisa, dia hanya pergi, minum kopi di sebuah kafe dan tiba-tiba langsung kejang, tidak sadarkan diri sampai akhirnya meninggal dunia. Orang pun bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi? Apa penyebabnya? Sempat agak lama juga menemukan siapa pelakunya, siapa pelaku sebenarnya kasus ini dan bahkan sidangnya masih berlangsung sampai saat ini. Aku hanya ingin menyampaikan pendapatku soal kasus ini, pertama-tama aku ingin mengucapkan rasa belasungkawaku, prihatinku kepada yang mengalami ini semua, terutama keluarganya almarhumah Mirna, aku tahu ini tidak mudah, tidak mudah bagi siapapun untuk kehilangan anggota keluarganya, untuk kehilangan orang yang kita cintai. Semoga keluarga diberikan kesabaran dan kekuatan untuk melewati ini semua, semoga semua lebih baik dan kalau memang jalannya harus begini, semoga ini yang terbaik untuk semua. 
      Aku ga percaya Jessica, sama sekali tidak mempercayai dia, aku jijik lihatnya. Bukan maksud aku untuk membenci oranglain, sebenarnya tidak ingin membenci siapapun, tapi melihat kelakuan dia seperti itu, aku ga bisa diam, aku ingin menyampaikan apa yang ingin kusampaikan. Semua bukti mengarah pada dia, apalagi sangkalannya? Yang pertama, kalau bukan Jessica yang meracuni Mirna, lalu siapa? Pegawai Kafe Oliviernya? Kalau itu memang iya, misalkan, pegawai Kafe Oliviernya, untuk apa? Untuk apa coba dia meracuni Mirna? Memang dia kenal sama Mirna, emang ada alasan tertentu sampai dia ingin meracuninya? Kecuali orang itu psikopat, membunuh hanya untuk bersenang-senang. Engga kan, masa seorang psikopat direkrut jadi pegawai di sebuah kafe? Bahaya. Kan ga kenal, ga kenal juga, ya hanya pelanggan biasa gitu, datang ke kafe mau minum kopi, lagipula itu kopinya sudah dipesankan duluan kan sama si Jessicanya. Jadi almarhumah Mirna ini, setelah diinvestigasi kasusnya, setelah diautopsi, akhirnya polisi menyimpulkan bahwa almarhumah meninggal karena diracuni, di dalam kopinya beserta lambung korban terdapat jejak atau tanda-tanda racun sianida, salah satu racun paling berbahaya di dunia, yang juga mengakibatkan kematian Munir, aktivis HAM Indonesia. Jessica sudah datang duluan ke kafe itu dan dia yang pesankan kopinya loh, baru kemudian setelah itu Mirna dan Hani datang, teman mereka juga. Polisi juga bukan orang bodoh mereun, polisi ya polisi, mereka jadi polisi karena memiliki kemampuan. Setelah diteliti, akhirnya bukti-bukti mengarah kepada Jessica, bisa dilihat di rekaman CCTV-nya, dia yang paling ga bersimpati ketika Mirna kejang-kejang setelah minum kopi, sementara Hani panik dan berusaha menolong, dia diam aja dan ga bantuin meskipun agak kelihatan panik juga. Kelakuan aneh Jessica yang langsung membuang celananya begitu sampai di rumah dengan alasan robek, benarkah? Untuk apa dia buang celananya, masih bisa dijahit heyy! Pokoknya aku ga ngertilah sama Jessica ini, ga suka aja gitu lohh, sepertinya dia ini pembohong yang hebat, penipu yang ulung, sudah terbiasa berbohong sehingga itu bukan masalah lagi bagi dia untuk mengatur gerak-geriknya. Ketika awal-awal kasus ini terungkap, dan dia ditanyai oleh para wartawan, dia cuma senyum, ketawa-tawa dan tidak menampakkan muka bersalah sama sekali, juga ga ada ekspresi kesedihan seperti baru saja kehilangan teman gitu. Dia cuma bilang "Bukan saya. Saya ga tahu apa-apa soal ini. Saya ga tahu siapa yang meracuni mirna." Bla, bla, bla ... Dan bahkan dia berani hadir di talkshow-talkshow, membahas kasus kematian temannya seperti ga terjadi apa-apa dan ga merasa sedih atau bersalah sama sekali, dia salah satu orang yang sulit dibaca menurutku, orang yang terlalu sering berbohong dan menjadikan itu sebagai sebuah kebiasaan akan dengan mudah lolos dari uji tes alat kebohongan, karena bagaimanapun alat itu cuma alat, mesin. Polisi bukan orang bodohlah, kalau dia menjadikan Jessica tersangka artinya polisi punya alasan cukup kuat dan bukti-bukti sampai mengarah ke kesimpulan itu dan ya yang alot sidang di pengadilannya aja. 
       Jessica bilang dia capek, lelah, sama semua sidang ini. Lah saya juga yang nonton aja capek, apalagi yang menjalani semua ini, maka dari itu mengakulah, ngaku saja kalau memang salah, kalau memang ya. Ya aku juga ga tahu ya, siapa yang salah dan siapa yang benar, karena kita terbatas, kita ini manusia, kita tidak Mahatahu, Tuhan yang Mahatahu, Tuhan melihat semua, semua yang dilakukan manusia. Ya, di hati nurani pelakunya aja ya kalau dia berbicara, jika masih memiliki hati nurani. Entahlah, seenggaknya ada bukan di hatinya, jauh di dalam hatinya si pelaku pasti tahu dia pelakunya, dia yang melakukannya. Biarlah Allah Swt. yang menghakimi, mengadili, ia hakim paling adil, karena dia yang paling tahu, Mahatahu, Maha melihat, dan Maha mendengar. Aku ga bermaksud apa-apa, aku hanya ingin kebenaran ditegakkan. Kita harus sadar, kita juga sebagai manusia terbatas, kurang apalagi itu sidang? Udah mendatangkan saksi ahli, ahli psikologi, ahli forensik, IT, pegawai kafenya, dll. Yang jelas Tuhan tahu mana yang benar dan mana yang salah. Untuk kenapa dia membunuh Mirna, meracuninya aku juga ga tahu alasannya, dan aku ga tahu siapa pelakunya, bisa aja aku salah, atau kita semua salah. Tapi lihat kelakuannya Jessica di sidang itu gitu loh, senyum-senyum dan kayak ga peduli. Apa dia ga mempertimbangkan perasaan keluarga korban? Yang kehilangan? Kita harus mempertimbangkan itu, dan untuk pengacaranya, dia harus tahu, gimana coba rasanya jika ada istrinya, saudaranya, atau bahkan anaknya yang tiba-tiba meninggal gitu diracuni tanpa tahu siapa yang melakukannya. Aku juga heran, pengacara itu tugasnya apa sih? Membela terdakwa, jelas, dalam hal ini kalau memang orang itu salah ya salah, hanya saja pengacara membantu meringankan dakwaannya, tuntutan hukumnya, agar tidak seberat itu, jika masih mampu dibela ya. Pokoknya, semoga semua cepat selesai dan jadi benar dan jelas. Meskipun dia bisa lolos dari hukum dunia, dia tidak akan pernah bisa lolos dari hukuman Tuhan. Memang kita hidup di dunia ini gini aja, dibiarkan begitu aja? Tanpa pertanggungjawaban? Tuhan akan menanyakan semuanya di akhirat. Ingat hukum sebab-akibat. 
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar